Hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk Bulik(Panggilan buat tante) ku. Beliau adalah bulik pertamaku yang ku kenal ditanah jawa. Menurut silsilah keluarga, beliau termasuk keluarga jauhku. Namun apalah arti keluarga jauh atau dekat, yang namanya keluarga ya tetap keluarga. Meskipun pada akhirnya kita punya beda ” keyakinan” karena jauhnya silsilah tersebut, namun sekali lagi yang namanya keluarga ya tetap keluarga.
Hari ini dari pernikahan beliau aku mendapat beberapa pelajaran yang bisa diambil. Hari ini adalah hari pertunangan bulik ku. Pertunangan yang ada di tradisi “keyakinan” nya berbeda dengan yang biasanya aku temukan ditempatku. Biasanya kalau tunangan itu hanya menghadiri keluarga mempelai wanita untuk mengucapkan tanda jadi bahwa dalam beberapa minggu kedepan akan dilaksanakannya pernikahan. Yah, setahuku hanya segitu, tidak ada embel-embel tumpengan atau pesta. Beda halnya dirumah bulik ku ini, tunangannya pakai pesta yang lumayan besar. Ada hidangan makanan, ada tamu yang datang layaknya pesta pernikahan.
Setelah pesta dimulai, merekapun melayangkan doa kepada Tuhannya agar pertunangan dan pernikahan dapat berjalan lancar.
Nahh, inilah saat yang aku tunggu-tunggu. Makan makaaaaan !!!
Meskipun sedikit ragu dengan hidangan yang disajikan, namun tetep tak makan waee, hehehehe.
Berdasarkan pengamatanku tentang pesta pernikahan, disaat adanya doa-doa, mereka terlihat sangat hikmat dan tenang. Lebih kerennya lagi, tak satu orangpun yang memegang handphone. Tak sedikitpun terdengar suara handphone berdering kala itu. Beda ditempatku, sedang hikmat-hikmatnya berdoa, adaaaa aja orang-orang yang sibuk ngutak ngatik handphone. Ada yang sibuk mencat-mencet gadget buat foto-fotoan, ada yang sibuk bbm-an. Bahkan disaat berdoa, ada juga yang sibuk ngobrol hingga terdengar kesana kemari tanpa mereka sadari bahwa mereka mengganggu hikmatnya berdoa.
Dari malam ini akupun belajar untuk lebih bersemangat lagi mempelajari tentang “keyakinan” yang kupunya. Meskipun saat ini aku hanya bisa mengumpat mereka yang kurang serius dalam menjalankan doa, namun aku hanya bisa untuk tidak melakukan hal-hal diatas yang kurang baik ketika sedang berdoa. Semoga kita lebih menghayati lagi tentang adab berdoa yang baik dan benar. Meskipun ada pepatah yang mengatakan “doa itu hanya membantu 1% dari keberhasilanmu, sisanya adalah kerja keras” , namun aku yakin 1% itu jika dilakukan dengan serius akan lebih berefek besar ketimbang sisanya.
0 komentar:
Posting Komentar