Rabu, 29 Oktober 2014

Beautiful mind film

Then, I want to write again after a long time I didn’t do. After I stuck with my thesis, I just try to divert my mind on to the other work. Just take my mind to busy.

I just try to watch some film that I never think to watched that before. The film is “Beautiful mind”. The first that I want to thinking about this film is just like another sci-fi film. But I totally wrong! The film is like a biography film. The story is telling about the mathematicians, crazy mathematicians that have a nuisance in his brains it called dilution. He acts like another crazy scientist, talking alone and do another weird things.

But, luck for him he have a wife that really loving him. His wife keeps to keeping her husband (the protagonist) to fight his dilution. Until some-day he had a Nobel Prizes because of his dedicated with mathematics (If his wife decided to divorced, probably he never got it!)

The lesson that I take from this film is, whatever you do, whatever you make a mistake, whatever you have so much imperfections, just try to solved it! Support your family if their have it.

And I dreaming to have a wife that support me, whatever I do a mistake, she just coming to me, to repair me, to support me until everything would be fine(correction : not dreaming, but hopes, hehehe)

Sabtu, 12 April 2014

Es batu tambah garam? suhunya berkurang coy !

  Ada suatu pernyataan menggelikan pada sebuah buku. “Jika es dengan suhu 0 C dicampur dengan air garam akan menghasilkan suhu yang lebih rendah yakni sekitar -18 C “.

   Meskipun itu praktek anak kelas 5 SD, kalau boleh jujur saya baru tahu, hahahaha.

Karena tertarik mengenai fenomena tersebut, saya mulai searching dan nanyain ke mbah gugel. Ternyata di You*ube udah ada orang yg ngebuat video prakteknya. 

 



  Setelah melihat video dan bertanya dengan seorang teman yang kebetulan di jurusan kimia. Terdapat beberapa kesimpulan seperti berikut :


1.    Terdapat fenomena meleleh pada es ketika es dicampurkan dengan garam, namun kalor yang seharusnya diterima es pada saat meleleh ternyata diambil oleh lingkungan. Selain itu, titik beku zat pada fenomena pencampuran es dan garam juga ikut menurun. Oleh karena itu kenapa es bisa menjadi lebih dingin / suhunya mencapai -18 C.


2.    Kalau masih bingung dengan poin 1, seorang teman saya tersebut memberi satu contoh lain. Yakni pada fenomena penguapan spiritus.
Spiritus adalah zat cair yang mudah menguap. Untuk menguap, spiritus memerlukan kalor. Sedangkan apabila spiritus ditumpahkan ke tangan, maka ada sensasi dingin di tangan. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Sebenarnya bukan spiritusnya yang dingin, tapi spiritus mengambil / menyerap kalor dari tangan.

Kamis, 27 Maret 2014

Haruskah dengan kata-kata kasar???

     Mengingat dahulu saya sering menggunakan kata-kata kasar untuk mengomentari hal yang tidak saya suka, semakin hari saya juga semakin heran dengan teman-teman saya yang hobinya mengomentari sesuatu dengan kata-kata yang kasar pula. Apakah sebenarnya yang menyebabkan seseorang mengeluarkan kata-kata kasar hanya sekedar untuk mengomentari, atau mengingatkan tentang teman/ keadaan lingkungannya yang sedang salah?


     Terfikir oleh hal tersebut, saya jadi teringat dengan cerita Rasulullah mengenai cara beliau yang begitu halus untuk mengomentari hal yang tidak sesuai dengan fikirannya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.


    Belakangan saya juga baru mengerti bahwasanya mengingatkan seseorang dengan kata-kata kasar hanya membuat efek yang sebentar saja, tidak membekas dan meresap kepada orang yang sedang diingatkan. Kalaupun membekas, yang ada hanya rasa amarah dan kebencian karena mendapatkan kata-kata kasar yang diterimanya, meskipun kata-kata kasar tersebut mengandung nilai-nilai kebenaran.

Ada suatu percakapan aneh yang sering saya dengar jikalau berdebat mengenai hal ini.

Anggaplah nama bukan sebenarnya ini sebagai si Andi,Budi, dan Ani.

 

Ani : Bud, lu kenapa sih suka ngomentari status fesbuknya Andi dengan kata-kata kasar gitu?

Budi : Habisnya dia bego sih, lagian masa bikin status tentang sahnya merokok? Padahal kan MUI bilangnya kan……….. begini begitu nanana~~

Ani : Ya tapi kan lu bisa ngasih tau dia dengan cara yang lembut?

Budi : Orang kaya gitu ngapain dilembutin? Dikasarin aja otaknya ga jalan..

Ani : Tuh kan, baru aja gw bilangin, udah kasar lagi nih omongannya. Huhu ~~

Budi : Lah elu sih cewe, pakai perasaan, gitu aja dibilang kasar. Kalau sesama cowo mah biasa atuh neng..

Begitulah hal yang biasa kita lihat jikalau seseorang diajak berdebat mengenai menjaga omongan dengan penuh santun.

Bukankah lebih baik memberi Roti yang manis dengan penuh mises ketimbang memberi Roti yang dicampur dengan garam dan besok sudah expired? Memang keduanya sama-sama memberikan rasa kenyang kepada orang yang diberi, namun dampaknya beda. Yang satu memberikan kekenyangan dan kenikmatan, dan lainnya meskipun kenyang, mulut masih gak asik.


    “maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu, maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekat, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal” (QS Ali Imran : 159)


Senin, 24 Februari 2014

Manfaat dari kontrol otomatis

  Pada zaman sekarang ini, alat pengendali sistem sangat diperlukan. Biasanya pengendali(controller) sangat dibutuhkan untuk memudahkan para penggunanya mengendalikan sistem yang ingin ia kendalikan.


Salah satu contoh dapat kita lihat pada gambar diatas. Gambar diatas ini menggambarkan seorang petugas akan mengendalikan level air pada tangki. Dalam hal ini, petugas tersebut sedang mengendalikan tangki yang bertujuan agar level pada tangki tidak berlebih.Anggaplah jenis fluida didalam tangki adalah minyak yang panas, maka jika minyak yang panas tersebut bisa meluap dari tangki, bayangkan yang terjadi pada petugas yang bertugas untuk mengendalikan tangki tersebut.
Oleh karena itu, controller yang dilakukan secara otomatis sangat diperlukan. Terdapat beberapa alasan kenapa controller otomatis sangat perlu digunakan.


1.    Sebagai penguat daya
Untuk memudahkan para petugas operator dalam mengendalikan tangki, controller didesain sedemikian rupa sehingga para petugas operator dengan mudahnya mengendalikan instrumen yang ada dilapangan. Misalnya saja operator dapat memutar salah satu tombol yang ada pada panel pengendali untuk membuka dan menutup valve.

2.    Sebagai pengendali jarak jauh
Berdasarkan contoh dari poin 1 diatas, operator memiliki kemudahan lainnya yakni tidak perlu langsung terjun kelapangan untuk membuka dan menutup tangki. Tapi hanya dari panel kendali, operator langsung bisa melakukan proses membuka dan menutup tangki. Selain mempermudah, hal ini juga dapat menghemat waktu.

3.    Bentuk input sesuai yang diinginkan
Jika hanya dengan menggunakan sensor mata dan tangan, biasanya alat yang dikendali semacam valve bisa berubah pergerakkannya. Meskipun hanya sedikit, namun hal tersebut juga berpengaruh terhadap sistem yang dikendali. Hal ini bisa diatasi dengan memasang input sesuai dengan yang diinginkan oleh operator.Misalkan saja operator ingin membuka katup hanya setengahnya saja, namun karena ada kesalahan dikarenakan human error, katup tersebut bisa saja terbuka sepenuhnya atau hanya terbuka sedikit. Hal tersebut dapat mempengaruhi sistem yang sedang bekerja.

4.    Kompensasi dari gangguan
Dengan kemudahan mengatur input sesuai dengan yang diinginkan. Kemudahan lainnya adalah dengan menggunakan pengendali otomatis, kita bisa mengkompensasi gangguan yang ada. Misalkan input yang kita berikan kepada valve adalah kondisi terbukanya katup sebesar setengah dari diameter. Meskipun ada gangguan misalkan adanya tekanan yang berlebih pada tangki, controller tetap menjaga sistem dengan inputan yang diberikan oleh si pengendali/operator.

    Berdasarkan penjabaran diatas, meskipun setiap sistem pada pabrik bekerja secara otomatis. Namun pengendalian manual juga sangat diperlukan. Terutama pada saat maintenance dan perbaikan jikalau tiba-tiba terdapat salah satu sistem yang down/rusak. Oleh karena itu, pengendalian pada sistem berskala besar atau pada sistem yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi, biasanya harus selalu didampingi dengan menggunakan pegendalian untuk menjaga keselamatan para pekerja.





Minggu, 23 Februari 2014

Fenomena mimpi

Setiap orang berhak punya mimpi, setiap orang berhak mempunyai mimpi setinggi-tingginya.

Ngomong-ngomong soal mimpi,mimpi itu biasanya terbagi atas 2 jenis,

1. Mimpi dalam arti mewujudkan keinginan yang INGIN dicapai

2. Mimpi disaat istirahat untuk tidur,

Biasanya jenis yang ke 2 terjadi karena 3 hal.

a. Karena membayangkan sesuatu sebelum tidur

b. Karena memang telah terjadi dan atau akan terjadi

c. Karena memang takdir dari yang maha kuasa

Terlepas dari pembahasan mengenai jenis yang ke 2, jenis yang pertama sering disalah artikan.

~Banyak orang yang bermimpi(baca : berkeinginan) akan membuat mobil terbang, bahkan berkeinginan untuk mulai belajar menghitungpun tak pernah ia lakukan.

~Banyak orang yang bermimpi(baca : berkeinginan) membuat daerah/lingkungan tempat ia tinggal menjadi lebih maju dan sejahtera, bahkan berkeinginan membuat dirinya dikatakan layak hidup sejahtera saja tak pernah ia lakukan.

Fenomena dengan jenis yang pertama sudah sering kita lihat, banyak orang yang bermimpi (baca : berkeinginan) mengubah bangsa dengan mencalonkan diri sebagai pejabat negara, bahkan mengubah dirinya menjadi orang yang patut jadi tauladanpun tak pernah ia fikirkan. Ya ALLAH, mau jadi apa negara ini? 

#astaghfirullah

Sabtu, 15 Februari 2014

Uniknya gaya koriolis

    Gaya koriolis merupakan gaya yang bekerja pada bidang non inersial. Ilustrasi dari gaya koriolis dapat dilihat pada video dibawah. Disana terdapat permainan yang biasa kita temukan di pekarangan Taman Kanak-kanak. Berdasarkan video tersebut dijelaskan bahwa gaya koriolis adalah gaya yang membelokkan arah arus yang berasal dari tenaga rotasi. Dalam hal ini yang berotasi adalah alat putar, sedangkan arah arus yang terbelokkan adalah bola yang dilemparkan dari satu titik, ketitik yang lain.


    Bila dikaitkan dengan bumi, gaya koriolis mengakibatkan arah arus angin berputar ke kanan pada kutub utara sedangkan pada kutub selatan berputar kekiri. Hal tersebut dapat dilihat apabila adanya tornado. Jika kita melihat tornado di kutub utara, kita akan melihat bahwa tornado tersebut berputar melawan arah jarum jam sedangkan sebaliknya jika kita melihat di kutub selatan. Hal tersebut dapat terjadi karena arah arus yang berputar pada kedua kutub tersebut berbeda. Namun pada daerah yang dilalui garis khatulistiwa, arah arus tersebut semakin lama semakin mengecil sehingga semakin mengarah kearah garis khatulistiwa gaya koriolis tersebutpun semakin menghilang. Adapun perubahan arah arus tersebut dapat dikatakan sebagai fenomena defleksi.


    Selain eksperimen yang ditunjukkan pada video dibawah ini, ada juga eksperimen lain yang dapat dilakukan. Misalkan pada anak kecil yang bermain bandul yang diikatkan dengan seutas tali. Lalu ujung tali yang tidak diikatkan akan menjadi pusat putar. Kemudian anak kecil tersebut memutar bandul tersebut dengan menggunakan ujung tali yang mengakibakan fenomena rotasi. Dalam beberapa saat, rotasi semakin lama semakin mengecil, namun disaat mengecilnya rotasi tersebut gerak putar yang dilakukan anak tersebut akan semakin cepat. Hal tersebut juga berlaku pada gaya koriolis, jika dianalogikan bumi sebagai dan pusat bumi sebagai pusat putar. Maka dapat dibayangkan bila bumi berputar terlalu cepat, maka partikel-partikel yang berada di dalam bumi juga akan berputar melawan arah putar dari bumi dan mengakibatkan bencana yang dahsyat.


    Atau contoh lainnya yakni pada fenomena seorang pria yang akan menembak dengan senjatanya. Jika seorang penembak berfikir untuk menembak seekor kambing dengan menggunakan mobilnya dengan cara mengitari kambing tersebut, maka yang ia lakukan hanya selain menakut-nakuti kambing, ia juga tidak dapat fokus menembak karena mobil yang dikemudikan temannya tersebut terus bergerak. Seandainya ia belajar tentang gaya koriolis, maka yang ia lakukan hanyalah diam, dan fokus menembak kambing tersebut. Pada fenomena ini, jika yang dilakukan penembak adalah mengitari kambing, hal tersebut berarti  penembak tersebut melakukan gaya non inersial, yang mengakibatkan defleksi pada peluru yang ia tembaki, padahal arah senapan sudah benar.


Adab berdoa

    Hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk Bulik(Panggilan buat tante) ku. Beliau adalah bulik pertamaku yang ku kenal ditanah jawa. Menurut silsilah keluarga, beliau termasuk keluarga jauhku. Namun apalah arti keluarga jauh atau dekat, yang namanya keluarga ya tetap keluarga. Meskipun pada akhirnya kita punya beda ” keyakinan” karena jauhnya silsilah tersebut, namun sekali lagi yang namanya keluarga ya tetap keluarga.


    Hari ini dari pernikahan beliau aku mendapat beberapa pelajaran yang bisa diambil. Hari ini adalah hari pertunangan bulik ku. Pertunangan yang ada di tradisi “keyakinan” nya berbeda dengan yang biasanya aku temukan ditempatku. Biasanya kalau tunangan itu hanya menghadiri keluarga mempelai wanita untuk mengucapkan tanda jadi bahwa dalam beberapa minggu kedepan akan dilaksanakannya pernikahan. Yah, setahuku hanya segitu, tidak ada embel-embel tumpengan atau pesta. Beda halnya dirumah bulik ku ini, tunangannya pakai pesta yang lumayan besar. Ada hidangan makanan, ada tamu yang datang layaknya pesta pernikahan.


    Setelah pesta dimulai, merekapun melayangkan doa kepada Tuhannya agar pertunangan dan pernikahan dapat berjalan lancar.
    Nahh, inilah saat yang aku tunggu-tunggu. Makan makaaaaan !!!


Meskipun sedikit ragu dengan hidangan yang disajikan, namun tetep tak makan waee, hehehehe.
    Berdasarkan pengamatanku tentang pesta pernikahan, disaat adanya doa-doa, mereka terlihat sangat hikmat dan tenang. Lebih kerennya lagi, tak satu orangpun yang memegang handphone. Tak sedikitpun terdengar suara handphone berdering kala itu. Beda ditempatku, sedang hikmat-hikmatnya berdoa, adaaaa aja orang-orang yang sibuk ngutak ngatik handphone. Ada yang sibuk mencat-mencet gadget buat foto-fotoan, ada yang sibuk bbm-an. Bahkan disaat berdoa, ada juga yang sibuk ngobrol hingga terdengar kesana kemari tanpa mereka sadari bahwa mereka mengganggu hikmatnya berdoa.


    Dari malam ini akupun belajar untuk lebih bersemangat lagi mempelajari tentang “keyakinan” yang kupunya. Meskipun saat ini aku hanya bisa mengumpat mereka yang kurang serius dalam menjalankan doa, namun aku hanya bisa untuk tidak melakukan hal-hal diatas yang kurang baik ketika sedang berdoa. Semoga kita lebih menghayati lagi tentang adab berdoa yang baik dan benar. Meskipun ada pepatah yang mengatakan “doa itu hanya membantu 1% dari keberhasilanmu, sisanya adalah kerja keras” , namun aku yakin 1% itu jika dilakukan dengan serius akan lebih berefek besar ketimbang sisanya.

Selasa, 11 Februari 2014

Curiculum Vitae



Arif Wibowo Mangatas Marunduri
Pogung Dalangan 55284, Yogyakarta, Indonesia
+628 5228 **** ***
arifwibowomm@yahoo.com



PROFILE
            Student of Universitas Gadjah Mada with experienced on the renewable energy project development. Dedicate to the society with renewable energy projects for better life with KAMASE(Student Community for Renewable Energy Development).  


KEY ACHIEVEMENTS   


·         10 Best groups from writing group competition by METI(Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia)


·         Secured 80% in group project on statistical research, allocated tasks and led project through to conclusion.


EMPLOYMENT EXPERIENCE

Lab work assistant on Department of Engineering Physics Universitas Gadjah Mada                                        

Title Held, Name of Company                                                                  Dates of employment
·         Engineering Drawing Lab work Assistant                                                   2012
·         Digital Electronics Lab work Assistant                                                  2011-2012
·         Measurement System Lab work Assistant                                                  2013
·         Programming Lab work Assistant                                                         2012-2013

EDUCATION & TRAINING 
Engineering Physics of Universitas Gadjah Mada, 2010-now
English Course on ELTI Yogyakarta, 2012
Writing Training from Engineering Faculty Universitas Gadjah Mada, 2012
Leadership training “TELESKOP” student of Engineering Faculty Universitas Gadjah Mada, 2010

PROFESSIONAL MEMBERSHIPS 
Member of KAMASE (Komunitas Mahasiswa Sentra Energi) - Student Community for Renewable Energy Development, 2012- now
CORE SKILLS
·         IT Skills : Microsoft Office : Word, Excel, and PowerPoint
·         Design Graphics : Corel Draw, Autodesk 3ds Max, and Sketchup

INTERESTS
Socialising, Playing basketball, Writing, Reading.

Minggu, 09 Februari 2014

Sedikit nasihat untuk adikku..

Saya akan menceritakan mengenai adik saya yang sebentar lagi akan lulus dari bangku SMA

*Adik beneran loh, bukan adik adikan, hehehe  


         Beberapa hari yang lalu saya menelfon adik saya. Kami bercerita mengenai rencana studinya setelah ia lulus dari Sekolah Menengah Atas tahun ini. Kami bercerita tentang rencananya yang akan melanjutkan perjuangan bapak sebagai Polisi. Adik sayapun bertanya mengenai kiat-kiat untuk mempersiapkan diri memasuki angkatan kepolisian.


         Meskipun saya tidak lulus dalam tes masuk perwira POLRI pada tahun 2010, namun saya telah mempersiapkan segala halnya. Mulai dari mempersiapkan fisik, akademis, dan mental. Namun sebagai manusia kita hanya bisa berusaha dan ikhtiar kepada ALLAH Subhanahuwataala. Meskipun saya gagal dalam tes tersebut, namun saya mendapat berbagai macam hikmah dan pelajaran. Pada saat itu saya gagal pada sesi kesehaan tahap pertama. Disaat diberitahukannya pengumuman bahwa saya gagal tersebut, saya langsung menanyakan kepada panitia perekrutan tentang letak salahnya saya. Apakah saya tidak sehat? Atau gimana?


         Setelah bertanya, panitia yang juga anggota polisi tersebutpun menjabarkan bagian mana saja yang menyebabkan saya gagal dalam tes.Ternyata letak gagalnya saya lolos tes adalah pada fisik saya, yaitu bahu yang tidak simetris. Hal tersebut lantas mengubah nilai saya anjlok turun sehingga mendapat poin total nilai yang tidak sesuai kualifikasi. Pada form penilaian, total nilai yang saya raih adalah 58, sedangkan batas nilai total untuk diterima adalah 60. Sedikit mengecewakan bukan?


         Yah meskipun begitu, saya dapat mengambil hikmahnya, bahwa setiap usaha yang kita lakukan pastilah ada manfaatnya. Didalam menuju kebaikan tidak ada yang namanya merugi. Baik rugi waktu, ataupun rugi tenaga. Saya sendiri yakin bahwa setiap usaha yang kita lakukan pasti mendapat ganjaran dari ALLAH Subhanahuwataala. Meskipun saya gagal, toh saya mendapat manfaat badan yang lebih bugar, lebih sehat, dan pemikiran yang lebih luas. Sebelumnya berat badan saya 75kg, namun setelah melakukan diet habis-habisan untuk masuk akademi, berat badan saya turun hingga 60 kg dalam waktu 3 bulan. Namun setelah masuk kuliah dan kurang punya waktu untuk menyempatkan olahraga, berat badan sayapun kembali lagi seperti semula, 75kg !! hehehehe.

         Selain itu pula, pelajaran yang dapat saya ambil adalah saya lebih fokus untuk mempersiapkan kehidupan dibangku perkuliahan. 3 bulan sebelum UAN SMA, Alhamdulillah saya sudah diterima di Universitas Gadjah Mada, dengan mengambil jurusan Teknik Fisika. Disinilah kehidupan saya yang baru dimulai. Awalnya saya sempat ragu untuk mengambil jurusan ini, karena yang saya tahu selama 12 tahun mengemban pendidikan formal, saya tidak pernah mengerti dengan yang namanya FISIKA. Jika orang lain mengatakan bahwa FISIKA menakutkan, bagi saya fisika adalah sebuah dunia yang lain yang saya senangi. Meskipun nilai-nilai saya sangat jelek difisika, namun hati saya tenang jika memikirkan tentang fenomena-fenomena fisika. Disaat masuk jurusan ini, saya juga telah memprediksi bahwa saya akan sangat keteteran untuk mengikuti pelajaran tersebut. Hal tersebut dapat saya simpulkan karena melihat track record saya dalam belajar, saya memang lambat untuk memahaminya. Kalaupun faham, minggu depannya jika saya ditanya mengenai hal yang sama, pastilah saya akan lupa. Selain itu, kejelekan yang masih melekat dalam diri saya adalah saya sangat tidak suka mengulang ulang pelajaran yang telah dipelajari. Jika sudah merasa faham, sayapun tidak punya niat lagi untuk sekedar mengulang agar lebih faham.


        Saya fikir itulah penyebab saya tidak pernah sukses dalam hal akademik. Semenjak saya Sekolah Dasar dulu, saya selalu berfikir dengan angkuh tentang “apasih gunanya belajar??”. Yang saya tahu teman-teman saya semenjak SD kerjaannya hanya menghafal dan mengerjakan soal, ketika saya tanyakan tentang hal yang berbeda dari soal yang diberikan(hanya diputar-putar) beliau tak bisa menjawabnya. Jadi semenjak itu saya tidak suka yang namanya belajar.


         Namun setelah masuk dibangku kuliah sayapun menyesal telah mengambil kesimpulan seperti itu. Setelah duduk dibangku kuliah saya baru sadar akan pentingnya belajar. Disaat pertanyaan-pertanyaan dasar ditanyakan oleh dosen, sayapun tak bisa menjawabnya dengan benar. Hal tersebut dapat terjadi karena saya tidak pernah mengasah otak untuk berkecimpung didunia akademik.


         Lalu kembali lagi ke awal cerita mengenai adik saya yang menanyakan tentang kelanjutan masa studinya. Saya hanya berpesan kepadanya, kepada para pembaca, dan juga ke saya sendiri bahwa pilihan hidupmu adalah pilihan hidupmu, tidak ada orang lain yang akan menginterfensi karena itu hidupmu. Yang bisa kau lakukan adalah terus berusaha keras, tidak pernah sombong, dan selalu yakin bahwa usahamu itu pasti ada manfaatnya. Jikalau gagal, yakinlah bahwa ada yang namanya keberhasilan. Hanya waktu dan konsistensi usahamu saja yang akan menjawab.

Kamis, 06 Februari 2014

Manusia sebagai makhluk rutinitas

       Pernahkah anda merasa jika memulai suatu hal yang baru terasa amat sangat sulit? Suatu ketika disaat anda berada dalam suatu pekerjaan yang baru, bertemu dengan orang-orang baru, dan banyak menemukan hal baru, adakah perasaan sulit dihati anda untuk bergabung dan menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut?

    Jika jawabannya ya, berarti anda adalah tipe orang yang tidak menyukai perubahan. Jika jawabannya adalah tidak berarti anda adalah orang yang menyukai rutinitas.

      Kebanyakan orang sangat menyukai rutinitas, karena pada umumnya manusia adalah makhluk yang gemar akan rutinitas. Suatu contoh ketika seorang remaja senang bermain game, maka hal yang akan dikerjakannya setiap harinya ialah main game. Atau disaat orang tua anda menyuruh anda untuk tidur tidak lebih dari jam 9 malam, atau juga disaat sekolah,kampus, atau tempat anda bekerja menetapkan aturan untuk tidak datang terlambat melebihi jam yang telah ditentukan, maka setiap hari anda harus mengikuti jam-jam tersebut.

      Namun lain halnya dengan orang-orang yang menyukai perubahan, orang jenis ini sangat suka datang terlambat, tidak ingin melakukan hal yang sama setiap harinya. Tipe orang jenis ini lebih sering tidak teratur, namun biasanya sering memberikan ide-ide yang orang lain tidak pernah membayangkannya.

       Pernah suatu ketika saya datang ke ruangan dosen dan menanyakan tentang nilai saya yang buruk dimatakuliahnya(sambungan dari Nasihat pak dosen) namun beliau menjawab “kamu tahu kenapa kamu sulit mendapatkan nilai bagus? Hanya karena kamu jarang mengulang, karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang gemar mengulang”.

    Kata-kata tersebut terus saya fikirkan, dan mendapat suatu kesimpulan bahwa kata-kata yang beliau sampaikan tidak sepenuhnya benar, dan tidak sepenuhnya salah.

     Maksudnya begini, tidak sepenuhnya benar karena ada beberapa golongan dari manusia yang tidak menyukai yang namanya mengulang, melakukan rutinitas. Namun tidak sepenuhnya pula salah, karena orang-orang yang tidak menyukai rutinitas adalah orang-orang yang sebenarnya melakukan rutinitas, yakni rutinitas untuk tidak melakukan rutin.

    Kesimpulannya adalah meskipun orang itu tidak menyukai rutinitas ataupun sangat menyukai rutinitas bisa dimasukkan kedalam beberapa kasus. Tidak semua kasus yang bisa diterapkan dan menghakimi bahwa seseorang tersebut tidak menyukai rutinitas ataupun menyukai mengulang-ulang hal yang sama.

Nasihat pak dosen

Hari ini adalah kedelapan kalinya saya mengisi KRS(Kartu  Recana Semester). Lagi-lagi saya masih mendapatkan nilai yang tidak memuaskan. Sudah 7 semester terakhir ini nilai saya hanya naik sangat sedikit.


Jika diruntun lagi apa masalahnya, tentu masalah terbesar saya adalah sulitnya untuk memulai belajar. Kebanyakan saya belajar jika hati sedang enak, alias mood sedang bagus. Jika mood sedang tidak baik, saya sering mengalihkan kegiatan belajar dengan kegiatan apapun, menonton, main game, atau tidur. Itulah kejelekan saya, yang niat awalnya adalah belajar 2 jam, yang terjadi malah belajar 5 menit, main 1 jam 55 menit.Atau para pembaca lainnya ada yang seperti saya? jika tidak, jangan dicontoh yaa..


Pagi ini setelah mengisi KRS, sayapun pergi mengunjungi salah satu dosen yang sangat saya kagumi. Maksud dan tujuan saya mengunjungi ruangannya adalah menanyakan tentang hasil dari ujian saya semester lalu. 


 Begini percakapannya :


B : Pak Dosen


S : Saya


Ketika masuk bapak tersebut pun bertanya,


B :” ya, ada apa?”, dan sayapun menjawab


S :  “ini pak, mau ngelihat hasil jawaban saya di ujian matakuliah bapak semester kemarin”.


Dengan ketawa yang sedikit mencemooh bapak terebutpun kembali menjawab


B : “ hahaha, emang kenapa? Kamu tidak puas dengan nilai yang saya berikan?”


S : “ bukan pak, saya hanya ingin melihat hasil jawaban saya, dimana letak kesalahannya”


Sayapun bertanya dengan harapan ada pencerahan atau sedikit saran dari bapak tersebut.Dan lagi-lagi bapak itupun tertawa


B :” hahaha, kok senangnya mencari kesalahan , kamu itu udah ngulang, masih aja nilainya begini”


Bussetttt, maksudnya apa coba nyari-nyari kesalahan? Dikira ane polisi lalu lintas apa yang sukanya nyari-nyari kesalahan biar slip tilang terpenuhi?


S : “ e..mmm iya pak, saya memang kurang belajar, makanya saya semester depan mau ngulang lagi.


B : “ kamu itu kok senengnya ngulang? Dirumah gak belajar apa? Kalau mau ngulang matakuliah saya ya mesti serius, kalau gak ya jangan diambil lagi”


S : “iya pak, terimakasih ya pak sarannya”


Padahal niatnya pengen dapet arahan apa gimana, malah diamarahin gitu. Dengan hati yang sedikit kesal, sayapun berlalu meninggalkan ruangan bapak tersebut.


Saat sesampainya di kos-kosan, sayapun istirahat sejenak dan memikirkan kembali maksud bapak tadi tentang ucapannya mengenai “kok senangnya cari kesalahan?”. Setelah berfikir ulang, saya baru mengerti, bapak tersebut ingin mengajarkan saya tentang kehidupan. Tentang bagaimana sifat asli manusia yang sukanya mencari-cari kesalahan. Bukannya mencari suatu kebenaran yang bisa diambil untuk memotifasi diri lebih giat lagi untuk benar.


Banyak sekarang mahasiswa datang ke kampus hanya untuk mencari nilai. Jika nilainya anjlok, maka iapun langsung mencari cara bagaimana nilai tersebut dapat menjadi lebih baik dengan cara-cara kotor dan picik.


Seharusnya, ketika ujian dan mendapat nilai yang tidak bagus, lebih baik instropeksi diri, “apa hal baik yang sudah saya lakukan untuk mengubah nilai saya menjadi lebih baik?” Bukan mempertanyakan “apa salah saya? Kok nilai saya tidak pernah bagus? Apa karena saya jarang belajar? Atau kurang giat ?”


Intinya, lebih baik mempertanyakan kepantasan tentang mendapatkan suatu nilai, ketimbang mencari-cari kesalahan pada saat setelah mengerjakan soal. Hal itu memang bermanfaat untuk mengurangi stress, tapi itu sama saja seperti membohongi dirimu sendiri.


"Seburuk-buruknya orang ialah orang yang suka bohong, yakni bohong terhadap dirinya sendiri"